Mahasiswa Unila Gelar Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Palestina


Bandar Lampung, 10 Oktober 2025 — Suasana sore di Bundaran Universitas Lampung (Unila) pada Jumat (10/10) berubah menjadi lautan simpati dan doa. Sekitar seratus mahasiswa dari berbagai fakultas tampak berkumpul dalam aksi damai bertajuk “Solidaritas Unila dan Doa Bersama untuk Palestina”, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bina Rohani Islam Mahasiswa Universitas Lampung (Birohmah Unila).

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 16.30 WIB itu berlangsung penuh khidmat dan damai. Para peserta aksi berdiri melingkar di sekitar bundaran kampus sambil membawa bendera Palestina, poster kemanusiaan, dan atribut solidaritas. Mereka juga membagikan buah semangka, stiker, dan gantungan kunci bergambar bendera Palestina sebagai simbol cinta dan dukungan kepada rakyat Palestina yang hingga kini masih berjuang di bawah tekanan dan penjajahan zionis Israel.

Koordinator Lapangan, Riyadh Rahmatullah, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk keprihatinan, tetapi juga wujud nyata dari kepedulian, solidaritas, dan tanggung jawab moral mahasiswa terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Kami berkumpul di sini bukan untuk politik, tetapi untuk kemanusiaan. Saudara-saudara kita di Palestina hingga hari ini masih mengalami penindasan, kehilangan rumah, dan bahkan nyawa. Sebagai mahasiswa, kita tidak boleh menutup mata terhadap ketidakadilan ini,” tegas Riyadh di hadapan peserta aksi.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan secara bersama-sama, massa aksi menyampaikan lima poin seruan moral:

  1. Mengutuk keras tindakan genosida, penjajahan, dan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina.

  2. Mengajak seluruh civitas akademika Universitas Lampung — termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa — untuk tidak berpaling dari krisis kemanusiaan di Palestina.

  3. Menyeru kepada seluruh kampus dan masyarakat Indonesia untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel sebagai bentuk nyata penolakan terhadap penjajahan dan penindasan.

  4. Mendorong seluruh kampus di Indonesia agar menjadikan isu kemanusiaan Palestina sebagai bagian dari gerakan intelektual, moral, dan spiritual mahasiswa dalam menegakkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

  5. Berkomitmen melanjutkan gerakan kemanusiaan, edukasi publik, serta partisipasi aktif dalam Aksi Indonesia Lawan Genosida yang akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat.

Aksi ini juga diwarnai dengan kegiatan orasi kemanusiaan dan penggalangan dana, di mana para mahasiswa mengumpulkan donasi dari masyarakat dan pengguna jalan yang melintas di sekitar kawasan kampus. Dana tersebut akan disalurkan melalui lembaga resmi untuk membantu kebutuhan medis dan kemanusiaan rakyat Palestina.

Selain itu, suasana aksi menjadi semakin haru saat para peserta menggelar doa bersama untuk keselamatan warga Palestina. Dengan khusyuk, mahasiswa menundukkan kepala, melantunkan doa, dan berharap agar kekerasan segera berakhir serta kedamaian dapat terwujud di tanah suci tersebut.

Riyadh Rahmatullah menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari gerakan moral mahasiswa Indonesia yang konsisten menentang segala bentuk penjajahan. Menurutnya, mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan universal, sesuai dengan amanat konstitusi dan semangat perdamaian dunia.

“Kampus bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat menumbuhkan kepekaan nurani. Solidaritas terhadap Palestina adalah wujud nyata dari nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi,” pungkas Riyadh.

Aksi solidaritas ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar dan civitas akademika Unila. Banyak yang memuji langkah mahasiswa karena mampu menunjukkan kepedulian terhadap isu global secara damai, terarah, dan beradab.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Universitas Lampung menegaskan kembali peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang tidak hanya kritis terhadap isu nasional, tetapi juga peduli terhadap penderitaan umat manusia di seluruh dunia.

Doa bersama di penghujung kegiatan menjadi penutup yang mengharukan. Lantunan doa untuk rakyat Palestina menggema di tengah langit senja Bandar Lampung, menandai komitmen bahwa suara kemanusiaan dari kampus tidak akan pernah padam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak